Wanita sang penakluk penguasa

Sebuah Cerita Wanita Sederhana Yang Meluluhkan Hati Sang Penguasa
Seorang gubernur pada zaman dahulu,
pada suatu hari seorang penguasa sebuah kota yang setiap tahun rutin berbagi harta dengan cara menabur atau sawer  uang dinar untuk berbagi sehingga menyebar ke banyak daerah sehingga banyak orang datang setiap hari tertentu yang sudah di tetapkan harinya,warga kota dan pendatang  Semuanya saling berebut uang yang jumlahnya cukup banyak
Namun ada seorang wanita janda pendatang yang penampilanya kumal sederhana dan wajah yang biasa saja Ia terlihat diam saja tidak ikut berebut uang dinar yang orang orang perebutkan, sambil memandangi orang orang berebut uang dinar ia tampak diam saja walaupun ia termasuk orang kekurangan tapi sama sekali tidak tertarik dengan uang itu.

Dengan keheranan sang penguasa  bertanya, “Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti yang lainya

Wanita yang tampak kumal dan sederhana itu menjawab, “Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya butuhkan bukan dinar melainkan bekal akhirat tuan.”

“Maksudmu?” tanya sang penguasa mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu.”

Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu shalat, puasa dan zikir dan mengabdi kepada allah s.w.t. Sebab perjalanan di dunia amat pendek saya hanya mampir sebentar di dunia ini dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal.”

Dengan jawaban seperti itu, sang penguasa merasa telah di ingatkan ,ia merasa selalu mementingkan duniawi, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan tanpa ia sadari selama hidupnya selalu duniawi Sedangkan umurnya sudah cukup tua ia pun sadar sang Malaikat Izrail sudah mengintainya.

Akhirnya sang penguasa jatuh cinta kepada perempuan lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari yang paling buruk itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis pikir, bagaimana seorang penguasa gagah perkasa bisa menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang lusuh

Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh penguasa dalam sebuah pesta mewah. Juga para warga, termasuk wanita yang membuat heboh setiap negri. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Sang penguasa lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Semuanya bingung dan tidak ada yang mau menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, ternyata ada orang yang dianggap gila yang melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan.sang penguasa  lalu bertanya, “Mengapa kau banting gelas itu?”

Tanpa takut wanita itu menjawab, “Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurang lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi.”

Sang penguasa  terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawaban yang masuk akal itu.

Sebab lainnya?” tanya penguasa.Wanita itu menjawab, “Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Alquran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan pera penguasa Sedangkan Tuan adalah penguasa,maka dengan sangat hormat saya menuruti apa yang tuang perintahkan”

Sang penguasa kian takjub. Demikian pula para tamu undangannya. “Masih ada sebab lain?”

Perempuan itu mengangguk dan berkata, “Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah sang penguasa, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya.

ketika sang penguasa merasa sudah lama menyendiri sekian lama di tinggal istrinya yang meninggal 10 tahun lebih lamanya kemudian sang penguasa  itu melamar lalu menikahi perempuan berwajah sederhana dan lusuh, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira karena sang penguasa memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada pemimpin, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.
Sungguh wanita yang menjadi teladan untuk semua
Tidak sedikitpun ia ingin menikmati harta sang pemimpin itu,ia tetap dengan penampilan yang sederhana tanpa meinggalkan kepribadianya

Semoga memberi inspirasi untuk para wanita yg di era globalisasi yg sulit rasanya menemukanya

By. Bhidzar

Comments

Popular posts from this blog

Kontroversi jilbab dari 1400tahun yg lalu

Bagaimana wanita di pandang dalam agama